HyoHyuk : Because Of You (Oneshoot)

tumblr_lw6slxfmlz1qkq34eo1_500Main Cast :

  • Lee hyukJae (EunHyuk) Super Junior
  • Kim Hyoyeon SNSD/ Girls’ Generation

    Other Cast :

    Find by yourself

    Genre :

    Sad, Romance

    – Ini FF pertama saya sekaligus post pertama saya, jadi mian kalau jelek dan ceritanya amburadul!!

    – DON’T COPY PASTE OR REUPLOAD !

    *HAPPY READING*

    Author POV

    Hujan kini membasahi setiap sudut Kota Seoul. Entah dari mana hujan ini berasal, padahal siang tadi matahari masih mau tersenyum dengan kota metropolitan ini. Terlihat kota yang tadinya sibuk kini hanya tinggal satu, dua orang yang melintas. Sudah 3 jam, bahkan hujan tak kunjung reda malah cenderung semakin deras. Terpaksa semua kegiatan harus dihentikan, Begitu juga Yeoja mungil yang sedang menyandarkan kepalanya di jendela apartment-nya. Ia hanya terdiam dan memandangi pemandangan di luar yang dihiasi tetesan air hujan biru sendu.

    Kini malam sudah tiba, namun hujan juga belum reda. Dengan terpaksa, ia harus bangkit dan pergi. Ya, baru tadi siang ia membuat janji dengan kekasihnya, namun hujan yang mengguyur kota Seoul telah membuatnya tak bisa pergi. Demi kekasihnya lah ia pun memaksakan diri untuk pergi menemui kekasihnya, meski di luar masih hujan deras.

    Diambilnya payung berwarna hitam di pojok dekat pintu, kemudian mengunci apartment-nya. Kakinya mulai melangkah dengan pelan, beberapa kali ia tatap suasana di sekelilingnya, begitu sepi, bahkan ia tak melihat seorang pun di situ. Ia pun segera melanjutkan perjalanannya.

    Cafe Lotte….

    Dengan segera ia letakkan payung hitam milikki di pojok pintu cafe tersebut. Ia cermati setiap bangku pembeli satu per satu. Tatapannya mulai terfokus pada namja yang terlihat asyik mengaduk-aduk secangkir kopi, dengan hati-hati ia dekati namja itu. Lalu ia mulai duduk di hadapan namja yang telah menjadi namjachingu selama 4 tahun terakhir ini.

    “Oppa.. ” ia mulai bicara meski terdengar begitu lirih, namja itu mendongok ke arah yeoja bernama Kim Hyoyeon itu.

    Namja itu diam tak membalas Hyoyeon yang memanggilnya, ia hanya menatap Hyoyeon dengan wajah sendu, ia terlihat sangat tak bersemangat dan wajahnya pun agak pucat. Segera ia hentikan jemari-jemarinya dan mulai menyentuh tangan yeojachingu-nya.

    “Kau sudah lama?” Hyoyeon terlihat sedih menatap Eunhyuk, sedari tadi namja itu hanya murung dan terus diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

    Beberapa saat kemudian, tak terasa pipi Hyoyeon mulai basah, ia menangis. Dalam diamnya, ia kesakitan tanpa berani mengucapkan apapun pada namjachingu-nya yang telah tertidur lelap di depannya, dan masih menggenggam tangan Hyoyeon. ‘Oppa, Saranghae’ hatinya seakan mengucapkan kata yang tak pernah ingin pergi dari dirinya, rasa takut menggema dalam angannya, tangisnya semakin menjadi-jadi setelah melihat Eunhyuk dengan wajahnya yang sangat pucat. Namun ia masih saja diam dan tak beranjak untuk melakukan apapun, sesekali ia menyeka air matanya yang terus menetes.

    Sudah jam 9 malam. Cafe yang mereka singgahi akan tutup, dengan terpaksa Hyoyeon harus meninggalkan tempat itu meski di luar masih hujan, meski tak sederas tadi sore. Dengan hati-hati, ia merangkulkan tangan Eunhyuk yang terasa dingin ke pundaknya kemudian ia menuntun kekasihnya itu ke dalam taksi. Sesekali ia menatap wajah Eunhyuk, dan air matanya pun dengan cepat membasahi pipinya. Dengan segera Hyoyeon pun masuk ke dalam taksi, dan mereka mulai berlalu di tengah rintik hujan.

    Apartment Hyoyeon….

    Sesampainya di apartment-nya, ia segera membawa Eunhyuk ke kamarnya. Sangat terlihat, wajah Eunhyuk bukan seperti orang yang sedang tidur tapi lebih mirip seseorang yang sudah mati. Dalam tangisnya Hyoyeon selalu berharap Eunhyuk akan segera bangun dan membuatnya tersenyum lagi.

    Dengan pelan, ia langkahkan kakinya meninggalkan sang namja di kamar sendirian. Ia mulai duduk diam di ruang tengah apartment-nya dan menatapi setiap foto yang ada di dinding. ‘Manis sekali, aku merindukanmu’ batin Hyoyeon yang mulai terisak, hatinya semakin sakit saat mengingat kenangannya dengan Eunhyuk. Andai ia bisa mengulang waktu itu, ia akan menjaga kekasihnya dengan baik bukannya membuatnya semakin kelelahan seperti waktu itu.

    Ima taimu mashin ni norikonde, Anata ni ai ni iku, Koto ga dekita nara…. suara deringan telepon pun membangkitkan Hyoyeon.

    “Hallo unnie”

    “Hyo. Apa Eunhyuk bersamamu?” ‘Suara bicara Sunny-unnie seperti orang panik, ada apa?’ batin Hyoyeon.

    “Ne. Dia sedang tidur di kamarku unnie. Memang kenapa?”

    “Ahjumma tadi menelpon ku. Karena tidak tahu nomor teleponmu, aku yang meneleponmu. Oh ya, dia baik-baik saja kan?”

    “Ne. Unnie? Aku..” Hyoyeon memutus perkataannya, dan tiba-tiba air matanya menetes.

    “Ne,wae Hyo?”

    “Biarkan aku bersamanya unnie. Ini terlalu menyakitkan.”

    “Baiklah. Akan ku bicarakan dengan Ahjumma Hyo. Sekarang istirahatlah, kau pasti lelah.”

    “Ne unnie. Gomawoyo.” Percakapan mereka pun terputus. Hyoyeon kembali ke posisi semula.

    Tingg.. sebuah pesan masuk. Dari Sunny

    From : Sunny

    Hyo, selamat! Ahjumma memperbolehkanmu menjaganya. Ingat, bawa Uri Hyuk Jae seperti dulu ya! Fighthing!

    Hyoyeon hanya tersenyum hambar. Lalu ia kembali merenungkan apa-apa yang ingin ia renungkan. Hingga bulir-bulir air matanya menetes lagi, entah sudah berapa kali ia menangis. Entah apa ia tak lelah terus saja seperti ini? yang ada dipikirannya adalah Eunhyuk, hanya namja itu. Hingga ia tak memperhatikan dirinya. Berhari-hari ia tak makan, hanya menyeruput beberapa gelas air dan pergi lagi. Menemui Eunhyuk lalu pulang dan menangis. Begitu terus sampai sekarang. Hyoyeon mulai menyandarkan kepalanya di bahu sofa, ia memejamkan mata. Membayangkan semua hal tentang namja chingu-nya, namja yang membuatnya hampir gila.

    ***********

    Pagi harinya, Hyoyeon terbangun. Ternyata semalam ia tertidur di sofa, meski masih agak mengantuk ia paksakan matanya untuk mengarahkan tubuh mungilnya ke kamar melihat keadaan Eunhyuk. Tapi, tak ada seorang pun di kamarnya. Ia kucek matanya, agar pandangannya lebih jelas. Namun tetap saja ia sendirian, tak ada Eunhyuk di atas ranjang. Ia mulai panik, dengan pikiran yang serabutan ia mulai mengobrak-abrik apartment-nya, tapi hasilnya nihil. Dengan segera ia keluar apartment, bahkan ia tak memperhatikan dirinya yang masih berantakan. Pikirannya sudah berhamburan ke mana-mana, kekhawatiran sudah menghancurkan kesadarannya.

    Ia berlari, berlari, dan terus berlari…. Hingga sampailah ia di sudut taman di pinggir sungai Han yang jaraknya cukup jauh dari apartment-nya. Perasaannya mulai tenang, ia hampiri sesosok namja yang duduk di salah satu kursi di taman. Tepat di depan namja itu. Tanpa sepatah katapun tak ada yang mulai pembicaraan, seakan semuanya bisu. Hyoyeon bersimpuh di depan Eunhyuk, menatap kekasih yang paling ia sayangi itu begitu dalam. Hatinya menangis ketika melihat kekasihnya masih terlihat begitu lemas, namun masih saja pergi jalan-jalan pagi-pagi begini. Hyoyeon tak dapat lagi membendung air matanya yang sudah menggenang di pelupuk matanya. Tess.. tess.. air matanya terus mengalir deras.

    Hyoyeon kembali menatap Eunhyuk, ia mendekatkan wajahnya pada Eunhyuk. Semakin dekat, dekat, dan sangat dekat, mungkin jarak mereka hanya terpaut 5 cm saja. Hyoyeon mengecup bibir Eunhyuk. Namun namja itu sama sekali tak membalas kecupan sayang dari Hyoyeon. Air mata Hyoyeon kembali tumpah melihat kekasihnya yang seperti mayat. Hyoyeon pun beranjak dari posisinya tadi dan ia memeluk Eunhyuk. Ia sandarkan kepalanya ke atas kepala Eunhyuk. Dan lagi, hatinya semakin sakit saat Eunhyuk tak membalas pelukannya. Ia benar-benar merindukan Eunhyuk, kekasih yang selalu membuatnya tertawa, kekasih yang selalu memanjakannya, kekasih yang selalu ingin bermesraan dengannya, bukan Eunhyuk yang suka membisu seperti ini.

    Hyoyeon POV

    “LEE HYUK JAE, KAU INI JAHAT SEKALI! TEGANYA KAU MEMBUAT KU SEPERTI ORANG TAK WARAS! INI TERLALU SAKIT LEE HYUK JAE! APA KAU TIDAK TAHU? HIDUPKU HANCUR! KAU SEHARUSNYA SADAR! AKU.. AKU INI MENCINTAIMU LEE HYUK JAE JAHAT!!!”

    Maafkan aku hyuk. Aku benar-benar tak tahu harus bagaimana selain memarahimu. Hanya itu yang bisa membuatku tenang, kau seharusnya ingat aku selalu memarahimu saat kau membuat kesalahan dan kau selalu meninggalkan ku sendirian di taman ini sambil mendengarkan musik di ipod-mu. Bukankan itu kenangan yang selalu kita ingat? Tapi kenapa kau malah diam Hyuk? Apa kau lupa bagaimana kita dulu? Seharusnya kau melakukannya lagi. Membuatku semakin kesal padamu, lalu mengejarmu, Kan? Apa kau benar-benar lupa?

    Kau ingat Hyuk, saat aku mengecup bibir mu untuk pertama kalinya. Matamu terbelalak tak percaya. Bahkan kau membalas kecupanku dengan ciuman yang membuatku tenang. Apa kau bisa mengingatnya? Apa kau tahu hatiku sakit ketika kau seperti ini? Kau seharusnya sadar, hanya aku yang bisa menerima Eunhyuk bodoh yang sekarang. LEE HYUK JAE! Jangan seperti ini! aku benci kau yang sekarang Hyuk Jae!

    Kami masih diam. Masih di tempat yang sama, masih dengan posisi yang sama. Masih seperti ini sejak satu jam lalu. Ku tatap langit yang mulai berwarna abu, terdengar gelegar petir, pasti sebentar lagi akan hujan. Ku tatap Eunhyuk yang masih terdiam, ku tahan air mataku. Percuma saja aku menangis, ini semua takkan berakhir. Ku tarik tangannya agar mau berdiri tapi ia masih saja diam, sama sekali tak memberikan respon. Apa dia ini benar-benar mati? Kalau memang mati? Seharusnya ia membuatku membencinya dulu baru aku bahagia. Apa-apaan ini? dia sudah membuatku menangis.

    Tiba-tiba tetesan air hujan mulai berjatuhan, ku tatap langit yang sudah dipenuhi gumpalan hitam. Hari ini pasti seperti hari kemarin, seharian hujan. Segera ku tarik lagu tangan Eunhyuk, tapi dia masih diam. Aku terus berusaha, tak peduli bagaimana caranya hingga aku benar-benar lelah, aku lelah menangis terus seperti ini. Sudah berulang kali aku mencoba mengajaknya untuk kembali, tapi ia masih saja diam dan menikmati hujan. Aku sudah lelah, harus bagaimana lagi agar aku bisa membuatnya bicara sepatah kata saja? Bagaimana agar dia bisa menggerakkan tubuhnya padaku sekali saja. Kesabaranku sudah habis Lee Hyuk Jae, KAU BENAR-BENAR MEMBUATKU MARAH!!

    “HEI KAU! LEE HYUK JAE! KAU TULI HAH? YA! KAU MEMANG TULI! BAHKAN KAU INI CACAT KAN? TENTU SAJA! LIHAT SAJA MUKAMU ITU SEPERTI ORANG YANG SUDAH MATI!! HAHH! MEMALUKAN SEKALI! KAU INI MANUSIA ATAU MAYATT!! HEI LEE HYUK JAE!! NAMJA BISU!! KAU INI SEHARUSNYA BERSYUKUR, AKU INI MASIH INGIN MENCINTAIMU, TAPI APA BALASANMU?? KAU MENYIA-NYIAKANKU KAN?? SEHARUSNYA KU TINGGALKAN SAJA KAU DI SINI!! YA KAN?? NAMJA BISU!! HAHAHA.. KAU BISU LEE HYUK JAE!! LEE HYUK JAE BISU!!”

    Aku belum puas berteriak mengumpatinya, aku ingin terus mengumpatinya hingga ia bisa marah padaku. Hingga dia bisa menyumbat bibirku yang cerewet ini dengan ciumannya, hingga ia memelukku dan aku mulai tertidur di pelukannya. Tapi untuk apa? Lihat? Bahkan jika aku mati mungkin dia akan diam terus seperti ini. Apa yang sebenar ada di otaknya? Dia ini sudah dicuci otak atau apa? Dia sama sekali tak berkutik. Namja yang aku cintai kini benar-benar menjadi mayat hidup.

    Aku mulai melemah, mungkin saja wajahku kini sudah memucat. Sedari tadi terus menemaninya di tengah hujan deras begini. Ku sandarkan kepalaku dan ku tekuk kedua tanganku di atas lututnya. Aku menangis terisak begitu keras, tapi dia masih diam. Rasanya ingin ku gampar dan ku pukul Lee Hyuk Jae bodoh ini! tapi aku tak bisa, bahkan untuk membiarkannya begini pun itu sudah cukup membuatku kehilangan.

    Tiba-tiba, kurasakan tangan lembut menyentuh kemudian mengelus rambutku. DEG! Dia sudah kembali! Tapi aku tetap diam. Aku ingin terus begini, setelah sekian lama akhirnya ia menyentuhku, memanjakanku begini. Air mataku tumpah, tubuhku begitu dingin, tapi hatiku merasakan kehangatan. Kehangatan yang sedari dulu aku rindukan. Eunhyukku, Lee Hyuk Jae sudah kembali!

    Ku pejamkan mataku. Menikmati hujan yang mengguyur kami berdua. Menikmati tiap detiknya, aku berharap ini takkan berakhir. Aku terus ingin merasakan jantungku yang terus berdeguk begitu kencangnya, ku biarkan saja tubuhku terus menggingil kedinginan asalkan dia terus menyentuhku.

    *************

    Eunhyuk POV

    Indah sekali! Semua dedaunan menguning. Pertanda musim gugur sudah datang. Aku mulai mengelilingi setiap jalan dekat taman, aku hanya bisa tersenyum memandangi setiap sudutnya yang dihiasi daun kemuningan. ‘Dia sangat suka melihat warna musim gugur. Apa kau melihat ini? di sini sangat indah. Kau harus melihatnya Hyo’ sejenak aku diam dan menatap kursi yang ada di pinggir jalan. Aku masih mengingatnya, menangis di pangkuanku. ‘Hyo Aku merindukanmu.’ Jika saja saat itu ia tidak menemaniku di saat hujan lebat, dia akan terus bersamaku hingga saat ini. ia takkan sakit dan meninggalkanku begitu cepat. Mungkin jika aku mau membuatnya tersenyum lagi, ia takkan depresi seperti itu. mungkin jika aku membuatnya tenang mungkin ia takkan sakit hingga kematian merenggutnya.

    Aku segera melanjutkan langkah kakiku, mengitari setiap tempat. Dan langkahku mulai terhenti saat aku sampai di pinggir sungai han yang terdapat pohon besar. Dulu Hyoyeon juga suka mengajakku ke sini, apa lagi setiap musim gugur. Ia akan menuliskan apa-apa yang ia inginkan saat musim gugur. Tapi kini sudah tidak lagi, jadi aku yang akan menuliskan permohonannya di pohon ini.

    ‘Aku harap Hyoyeon bahagia di surga’ ku tatap pohon ini lalu ku pejamkan mata dan menggenggam erat kedua tanganku. Beberapa saat kemudian, ku buka ke dua mataku. Hambar,mungkin senyumanku begitu hambar tapi aku harus terbiasa menikmati musim gugur ini tanpa dia lagi. Ya, tanpa Kim Hyoyeon.

    ‘Aku hanya berharap kau bisa melihatku, aku bertahan karena dirimu. Aku akan tersenyum seperti yang kau inginkan, Aku akan bertahan hidup Hyo sesuai permintaanmu kan? jadi bahagialah di Surga. Aku di sini juga bahagia Hyo. Aku mencintaimu’

    Ku lihat dedaunan yang berjatuhan dan terbawa deru angin yang menari-nari dengan lincahnya, terjatuh menutup setiap tapak. Ku tatap langit cerah yang terangkai indah bersama awan putih. Aku berharap andaikan awan itu bisa membentuk hati, dan jika aku bisa berbaring di sini lalu menikmatinya pemandangan yang indah itu bersama Hyoyeon. Tapi sayang semua sudah berakhir, aku hanya bisa mengenangnya setiap musim gugur.

    “Hyo. Saranghae jeongmal saranghae Kim Hyoyeon.” Aku mulai tersenyum melihat daun kemuning yang jatuh tepat di tanganku.

    “Hyoyeon-ku sudah pulang.”

    *END*

    Bagaimana, Bagus gak? Mian kalau Jelek & ceritanya agak ngawur gitu!! Mohon dimaklumi ya. Aku harap Reader pada suka!!

    Don’t Forget this One!!

    Don’t Be Silent Reader, Give your critics and opinions!!

24 tanggapan untuk “HyoHyuk : Because Of You (Oneshoot)

  1. Yeayyy,aku nemu ff hyohyuk lagi 😀
    Cerita keren thor 😀 sumpah
    Sering2 bkin ff hyohyuk dong thor,soalny ane ngefans bgt ama couple satu ini :** HyoSica Shipper like please 🙂
    Gomawo ^^

  2. Huaaa…. Thor 😥 nyesek baca ini , serasa ditusuk 300 pake di hatiku #plaaaak *lebaykumat-_-*
    Bagus thor ! Nanti buat yang SiFany yaa kalau gak buat sequel dari FF ini !
    😉 🙂
    Daebak ! Keep Writing (y)(y)(y)(y) *acung 4 jempol *

  3. Wah sad end,,

    tapi aku kurang ngerti sich jalan ceritanya jadi feelnya nggak kerasa,

    tapi aku suka ff dan pairnya, fighting buat ff hyohyuk

Tinggalkan Balasan ke aisyahnoer97 Batalkan balasan